Bagas Kurnia Prasetyo Hi! I'am Interior Designer @ Ruangarsitek, Senang belajar banyak tentang bisnis & properti. Lover of food, games, words, and cat.

Ikuti saya di:        

Artikel ini dibuat oleh tim konten Ruangarsitek. Jika ingin update referensi tentang desain rumah silahkan ikuti disini ruangarsitek.id.

Rumah Adat Riau

6 min read

Rumah Adat Riau

Sama seperti daerah lainnya di Indonesia, Riau juga memiliki warisan budaya yang kaya. Masyarakat Riau juga bangga dengan tradisi yang mereka miliki, termasuk rumah adat Riau yang juga menjadi kebanggaan masyarakat tersebut.

Model dan bentuk dari rumah adat ini hampir sama dengan rumah adat lainnya yaitu berupa panggung.

Desain rumah adat di Riau juga berhubungan dengan kondisi geografis yang ada di Kepulauan Riau tersebut.

Ada beberapa daerah di wilayah Riau yang termasuk wilayah yang sering terkena goncangan gempa, banjir atau bahkan angin kencang.

Terdapat banyak hewan liar juga di sana, sehingga desain rumah ini sangat tepat untuk dijadikan rumah tinggal.

5 Nama Rumah Adat Kepulauan Riau

Gaya arsitektur pada rumah adat Kepulauan Riau sangat dipengaruhi oleh budaya Melayu yang sangat kental.

Latar belakang dari masyarakat atau Suku Riau juga merupakan Suku Melayu.

Ciri khas dari rumah adat ini juga bisa dilihat dari dekorasi, fungsi dan makna filosofi rumah itu sendiri.

Ada sekitar 5 jenis rumah adat yang terdapat di Provinsi Riau tersebut. Fungsi dari masing-masing jenis rumah adat itu berbeda-beda.

Ada yang berfungsi sebagai tempat untuk bermusyawarah bagi masyarakat setempat. Ada pula yang menjadikan rumah adat ini sebagai rumah tinggal saja.

Kelima jenis rumah adat dari Riau di antaranya yaitu rumah adat Salaso Jatuh Kembar, Belah Bubung, Lipat Kajang, Atap Lontik, hingga Limas Potong.

1. Balai Salaso Jatuh, Rumah Adat Kepulauan Riau

Balai Salaso Jatuh, Rumah Adat Kepulauan Riau
roomah.id

Rumah adat ini sering disebut dengan Balai Salaso Jatuh, oleh masyarakat setempat. Makna dari rumah adat yang satu ini adalah rumah yang memiliki dua buah selasar.

Fungsi dari rumah ini bukan menjadi tempat tinggal. Namun hanya sebagai balai saja. Masyarakat setempat sering menggunakan rumah ini sebagai tempat untuk bermusyawarah secara adat.

Fungsi lainnya dari rumah Salaso Jatuh ini adalah tempat yang digunakan untuk kepentingan secara umum, misalnya menjadi Balai Pengobatan, Balairung Sari, Balai Kerapatan, dan masih banyak lagi.

Makna dari rumah ini adalah memiliki lantai yang jauh lebih rendah dibanding ruang tengah.

Rumah adat ini juga dilengkapi dengan ornamen indah yang biasanya berupa ukiran dengan bentuk flora dan fauna.

Walaupun begitu masing-masing sebutan motif ini berbeda-beda.

Contohnya motif ukiran di bagian tangga yang dinamakan lebah bergantung atau ombak-ombak.

Motif ukiran yang ada di bagian jendela dan atas pintu dinamakan lambai-lambai.

Sedangkan motif untuk jendela dan di sisi pintu dinamakan semut beriring atau kisi-kisi.

Motif ukiran yang terdapat pada tiang dinamakan tiang gantung, dan motif ukiran yang berada di bagian atas dan bawah tiang dan ujung atas tiang dinamakan pucuk rebung.

Untuk motif ukiran yang terdapat pada bidang yang melengkung atau memanjang dinamakan dengan kalok paku.

Ada pula motif ukiran yang terdapat pada puncak atap dan disebut dengan selembayung.

Motif ukiran yang biasa ada di langit-langit rumah dan ventilasinya disebut dengan bunga cina, atau ada juga yang menamakannya melur.

2. Rumah Melayu Atap Lontik

Rumah Melayu Atap Lontik
bramblefurniture.com

Nama lain dari rumah adat Atap Lontik adalah rumah Lancang atau Pencalang. Beberapa namanya diambil dari bentuk atapnya yang memiliki bagian ujung yang runcing, dan mirip dengan tanduk kerbau.

Menurut masyarakat Melayu Riau, desain rumah ini memiliki kemiripan dengan rumah adat Minangkabau.

Letak atau lokasi wilayah Minangkabau dan juga Riau memang cukup berdekatan. Tak heran jika desain rumahnya hampir sama.

Ciri khas yang cukup unik dari rumah adat Atap Lontik ini adalah bagian dindingnya yang bentuknya miring ke arah luar.

Bentuknya juga mirip dengan bentuk perahu, bila dilihat dari keseluruhan bentuk rumah.

Anak tangga yang ada di bagian depan rumah jumlahnya lima. Desain jumlah tangga tersebut diambil dari pengaruh adat Melayu dan agama Islam.

Angka lima dalam agama Islam melambangkan rukun Islam. Untuk tangga yang menghubungkan bagian dalam dan luar rumah bermakna sebagai pijakan yang mengantarkan para penghuninya menuju ke arah surga.

3. Rumah Adat Kepulauan Riau Salaso Jatuh Kembar

Rumah Adat Kepuluan Riau Salaso Jatuh Kembar
roomah.id

Rumah Salaso Jatuh Kembar hampir selalu ada di setiap desa, sejak zaman dahulu. Segala kegiatan dilakukan di rumah ini.

Fungsi rumah adat ini di zaman modern sudah berubah, yaitu menjadi masjid atau menjadi rumah petinggi warga Riau yang ada di suatu wilayah.

Rumah ini berupa rumah panggung yang desainnya sangat menawan.

Ketinggian rumah dari tanah bertujuan untuk menghindari serangan para hewan buas, banjir atau serangan musuh di masa lalu. Bentuk atapnya juga indah dan sangat khas.

Terdapat dua buah silangan yang menjadi penghias pada ujung atap dan dinamakan Sulo Bayung. Pada bagian kaki atapnya terdapat Sayok Layanagan.

Daun rumbia menjadi bahan pembuat atap yang diikat dengan rotan.

Desain rumah ini miring karena memang dibangun di dekat sungai/laut yang memiliki kondisi angin yang kencang.

Untuk material dindingnya terbuat dari kayu yang kualitasnya bagus dan juga kokoh serta tidak memiliki serabut. Kayu itu ditempelkan dengan memakai jenang supaya tak ada angin yang masuk.

Bagian dindingnya dilapisi dengan dua lapisan yaitu luar dan dalam. Terdapat selasar yang jauh lebih rendah di rumah Salaso Jatuh ini.

Kamu akan melihat ruang belakang dan tengah yang disebut dengan ruang telo. Ruangan ini dipakai untuk menyimpan bahan makanan.

4. Rumah Melayu Lipat Kajang

Rumah Melayu Lipat Kajang
roomah.id

Bangunan tradisional yang satu ini memiliki bentuk atap yang berlipat dengan tingkat kemiringan yang cukup curam.

Rumah adat dari Riau ini cukup jarang ditemukan di zaman sekarang ini.

Desain atapnya yang miring memiliki tujuan supaya air lebih mudah mengalir ketika hujan turun. Bagian atap dibuat dari anyaman supaya sirkulasi udara di dalam rumah menjadi lebih baik.

Rumat adat Lipat Kajang ini juga merupakan jenis rumah panggung tetapi tidak terlalu tinggi. Bahkan rumah ini memiliki beberapa tiang penyangga.

Pondasi rumah ini juga menyatu langsung dengan tanah. Beberapa bahan yang dipakai untuk membuat rumah ini berasal dari bahan alami dengan arsitekturnya yang kental dengan nuansa etnik yang menarik.

Walaupun cukup sulit ditemukan, gaya arsitektur pada rumah adat ini masih bisa kamu lihat di beberapa bangunan pemerintah Kepulauan Riau.

Namun bangunan yang ada di sana menggunakan material bahan yang lebih kuat.

5. Rumah Adat Kepulauan Riau Atap Limas Potong

Rumah Adat Kepulauan Riau Atap Limas Potong
roomah.id

Rumah tradisional yang satu ini disebut dengan rumah atap Limas Potong.

Hal itu disebabkan oleh bentuk atapnya yang mirip dengan bentuk limas yang dipotong-potong.

Bentuk atapnya tidak lancip seperti pada jenis rumah adat Riau yang lainnya. Maka bangunan dari rumah adat Limas Potong ini tidak terlalu tinggi.

Sama dengan jenis rumah adat kebanyakan di wilayah Sumatera, rumah atap Limas ini merupakan jenis rumah adat panggung. Rumah adat Limas juga telah dilengkapi oleh beberapa tiang penyangga yang tingginya sekitar 1,5 m dari permukaan tanah.

Bagian dindingnya menggunakan material bahan papan kayu.

Rumah adat ini dibagi menjadi beberapa bagian seperti ruangan depan, teras, ruangan belakang, hingga ruang tengah.

Rumah ini juga sering digunakan sebagai simbol status sosial di kehidupan masyarakat Riau. Semakin besar ukuran rumahnya artinya pemilik rumahnya juga semakin kaya.

7+ Fakta Unik Rumah Adat Riau yang Khas

1. Bentuk Atap

Rumah adat daerah Riau ini memiliki dua silangan di bagian ujung atap dan kaki atap, kedua bagiannya memiliki bentuk yang melengkung ke atas, tetapi lengkungannya harus lebih kuat dibanding bagian atap kaki.

Sulo Bayung adalah hiasan yang berada di ujung kakinya, sedangkan Sayok Layanagan adalah bagian atap kakinya.

Arti dari rumah ini adalah sebagai penghubung di antara manusia dengan penciptanya.

Bentuk atapnya mengingatkan para pemiliknya supaya tidak lupa menjalankan ibadah supaya hidupnya menjadi suci kembali.

Material bahan yang digunakan adalah daun rumbia yang diikat dengan memakai rotan atau tali di bagian tulang atapnya.

2. Bagian Loteng

Terdapat dua buah loteng pada rumah adat Riau, yang dinamakan dengan Langsa tetapi loteng di bagian dapur dinamakan Panas.

Namun tidak semua rumah adat memiliki loteng, dan bagian ruang tamunya juga dibiarkan terbuka begitu saja.

Material bahan yang dipakai adalah papan kayu yang kuat dan juga sangat keras seperti merbau. Namun bahannya lebih tipis dari lantai.

3. Ventilasi Udara

Rumah adat di Riau juga mempunyai lubang air yang dinamakan dengan ventilasi.

Fungsinya adalah untuk mengeluarkan atau memasukkan udara. Lubang ini memiliki bentuk simetris atau persegi delapan, lingkaran, persegi enam, dan persegi empat.

Simbol ini juga merupakan keyakinan yang dimiliki oleh masyarakat Melayu.

Biasanya lubang air terdapat pada bagian atas dan jendela rumah. Lubang ini dibuat dari kayu sungkai, yang juga dipakai untuk jendela dan pintu.

4. Struktur Dinding

Bagian dinding rumah ini tak sama dengan jenis dinding pada umumnya. Dinding yang dibuat di rumah ini memiliki kemiringan 20-30’.

Ada pula dinding miring yang memberi aerodinamika di beberapa rumah adat yang letaknya berada di pinggir sungai atau di dekat laut dengan angin yang cukup kencang.

Bentuk dinding ini terinspirasi dari bentuk kapal yang dihiasi dengan kaki dinding, yang di mana bentuknya juga mirip dengan bentuk perahu.

5. Lantai Kayu Nibung

Lantai rumah pada rumah adat ini sangat rapi tetapi di bagian dapurnya dibuat agak jarang.

Bagian lantainya dibuat dari kayu nibung yang disimpan di belakang atau di kamar mandi yang sering terkena air.

Ketinggian lantainya dibentuk berdasarkan tinggi pada tiang rumah dengan rasio sekitar 20-60 cm.

6. Penguat Lantai

Penguat lantai pada rumah adat di Riau disebut dengan bendul, yang dibuat dari bahan kayu tetap tak boleh saling menyambung.

Fungsinya yaitu untuk menguatkan lantai serta pengikat di beberapa ujung lantai.

7. Bagian Pintu

Fungsi pintu pada rumah ini adalah menjadi jalan utama, jika ada tamu di ruang yang pertama maka tak perlu ada lalu lalang di depan tamu tersebut.

Maka pintu ini hanya bisa dipakai oleh pemilik rumah atau orang terdekat mereka saja.

8. Tangga Ganjil

Biasanya tangga pada rumah ini juga jumlahnya ganjil sesuai dengan tinggi/rendahnya rumah tersebut.

Tangga yang dibuat ini biasanya berbentuk bulat atau persegi, dan dilengkapi dengan tangan tangga yang memiliki ornamen atau papan yang tembus.

Biasanya letak tangga ini berada di samping rumah, yang di mana tujuannya adalah untuk menghindari pandangan yang mengarah langsung ke arah rumah. Walaupun ada pula yang memasangnya di bagian depan rumah.

Anak tangga tersebut biasanya dibuat dari bahan kayu nibung atau jenis kayu keras yang lainnya, yang tahan pada serangan panas.

Biasanya di bagian permukaannya dimulai dengan menyimpan bayu atau kayu yang sangat keras, kemudian pada bagian kanannya disandingkan dengan tempat air untuk mencuci kaki bagi orang-orang yang ingin masuk ke rumah.

Dari seluruh penjelasan pada gambar rumah adat Riau di atas, sekarang kamu paham apa saja keunikan dari rumah adat ini, bukan?

Baca Juga :

Bagas Kurnia Prasetyo Hi! I'am Interior Designer @ Ruangarsitek, Senang belajar banyak tentang bisnis & properti. Lover of food, games, words, and cat.
Artikel Lainnya :
                                 
       

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *